Selasa, 21 Maret 2017

ASPEK PAKAN IKAN BAWAL AIR TAWAR



Tugas Peper Individu
Nutrisi Induk dan Larva



ASPEK PAKAN IKAN BAWAL AIR TAWAR

Description: D:\LOGO UNHAS.jpg






Oleh :

Nama                   : Muh. Alwi
Nim                      : L221 14 020
Prodi                    : Budidaya Perairan






Jurusan Perikanan
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin
Makassar
2017









KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan peper tentang "Aspek Pakan Ikan Bawal Air Tawar" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan peper  yang menjadi tugas Nutrisi Induk dan Larva. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan peper ini berlangsung sehingga terealisasikanlah peper ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga peper ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap peper ini agar kedepannya bisa diperbaiki.



19 Maret 2017




                                                                                                            Muh. Alwi













BAB I
PENDAHULUAAN
  1. Latar Belakang
Peluang usaha dalam dunia perikanan seakan tidak ada habisnya untuk terus digali dan dikembangkan potensinya. Dari hasil tangkapan ikan yang didapatkan, proses budidaya, termasuk didalamnya kebutuhan pakan ikan. Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum, produksi limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi keuntungan yang maksimum.
Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci untuk mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam mendukung pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan tersebut. Konversi yang efisien dalam memberi makan ikan sangat penting bagi pembudidaya ikan sebab pakan merupakan komponen yang cukup besar dari total biaya produksi. Bagi pembudidaya ikan, pengetahuan tentang gizi bahan baku dan pakan merupakan sesuatu yang sangat kritis sebab pakan menghabiskan biaya 40-  50% dari biaya produksi.
Pakan terdiri dari dua macam yaitu pakan alami dan pakan buatan. Di antara kedua jenis pakan tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangannya.Oleh karena itu, peternak perlu memahami perbedaan kedua jenis pakan tersebut agar dapat menentukan saat yang tepat untuk menggunakan pakan alami atau pakan buatan. Pakan alami biasanya digunakan dalam bentuk hidup dan agak sulit untuk mengembangkanya, karena memperlukan perlakuan khusus sebelum pakan tersebut diberikan kepada ikan. Sedangkan pakan buatan,dapat diartikan secara umum sebagai pakan yang berasal dari olahan beberapa bahan pakan yang memenuhi nutrisi yang diperlukan. Pakan buatan sering dijumpai dalam bentuk pellet.







BAB II
PEMBAHASAN
A.   Ikan Air Tawar
Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di perairan tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0, 05 %. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41 % dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena masing-masing spesiasi yang berkembang dengan cepat menjadikan habitat yang cocok dan terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan peran penting, ikan air tawar yang banyak kehilangan sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.
B.   Ikan Bawal
Ikan bawal air tawar termasuk salah satu komoditi baru di bidang perikanan yang memiliki ekonomis yang cukup tinggi. Ikan bawal air tawar yang memiliki nama latin colossoma macropomum bukanlah ikan asli Indonesia, tetapi didatangkan dari Negara Brazil, Amerika Selatan beberapa tahun yang lalu. Untuk membedakannya dengan ikan bawal yang terdapat di air laut, ikan bawal air tawar asal Brazil ini disebut dengan ikan bawal air tawar karena memang seluruh siklus hidpnya berada di air tawar. Pertama kali masuk ke Indonesia ikan bawal ini dijadikan ikan hias untuk dipelihara di aquarium dan kolam – kolam taman, namun karena laju pertumbuhannya sangat cepat dan dapat mencapai ukuran besar, bawal air tawar yang sudah dewasa menjadi kurang pantas dipajang. Karena itu, didukung rasa dagingnya yang enak dan gurih, ikan bawal air tawar kemudian menjadi sangat popular sebagai ikan konsumsi.
Klasifikasi ikan Bawal air tawar yaitu :
Filum               :  Chordata
Subfilurn         :  Craniata
Kelas              :  Pisces
Subkelas        :  Neopterigii
Ordo               :  Cypriniformes
Subordo         :  Cyprinoides
Famili             :  Characidae
Genus            :  Colossoma
Spesies          :  Colossoma macropomum
Ikan bawal air tawar memiliki tubuh dari arah samping tampak membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Sisik ikan bawal air tawar berbentuk otenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Tubuh-bagian vertikal dan sekitar sirip dada ikan bawal air tawar muda berwarna merah. Warna merah ini akan memudar seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik. Warna merah ini merupakan ciri khusus._bawal air tawar sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu.





       Gambar 1. Ikan Bawal (Colossoma macropomum)

C.   Manejemen Pemberian Pakan

Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya tersebut disamping kualitas air. Pakan dalam kegiatan budidaya ikan sangat dibutuhkan oleh ikan untuk tumbuh dan berkembang.   Untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan pengetahuan tentang cara pengelolaan pemberian pakan yang baik. Cara pengelolaan pemberian pakan atau yang lebih dikenal dengan manajemen pemberian pakan di dalam suatu usaha budidaya Program pemberian pakan pada budidaya udang putih merupakan langkah awal yang harus diperhatikan untuk menentukan baik jenis, ukuran frekuensi dan total kebutuhan pakan selama masa pemeliharaan. Dalam manajemen pemberian pakan ada 6 faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
1.    Feeding frekuensi
            Frekuensi pemberian pakan adalah jumlah pemberian pakan per satuan waktu, misalnya dalam satu hari pakan diberikan tiga kali. Pada ukuran larva frekuensi pemberian pakan harus tinggi karena laju pengosongan lambungnya lebih cepat, dan dengan semakin besarnya ukuran ikan yang dipelihara maka frekuensi pemberian pakannya semakin jarang. Laju evakuasi pakan didalam lambung atau pengosongan lambung ini tergantung pada ukuran dan jenis ikan kultur, serta suhu air. Untuk ikan Bawal, satu sampai tiga hari setelah tebar pakan diberikan empat kali dalam sehari dan setelah itu tiga kali.
2.    Feeding time
Feeding time atau waktu pemberian pakan adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemberian pakan pda setiap jenis ikan. Waktu pemberian pakan ini juga sangat khas untuk setiap jenis ikan. Waktu pemberian pakan ikan bawal aktif mencari makan pada saat siang hari (diurnal) sehingga waktu pemberian pakan di utamakan pada siang 30 % pagi , sore dan 40 % siang hari,  jika di ukur dari feeding periodicity yaitu daya tampung dari lampung ikan kisaran pada 4 – 5 jam lambung kosong pemberian pakan 3 kali sehari.

3.    Feeding behaviour

           Feeding behaviour adalah tingkah laku ikan tersebut dalam lingkungan hidupnya biasanya ikan mempunyai 3 macam yaitu ikan yang hidupnya di bawah permukaan air / dasar permukaan , di tengah – tengah permukaan dan di atas permukaan air. Dalam hal ini dapat ditentukan untuk pakan yang digunakan dalam kegiatan budidaya. Ikan bawal berada pada permukaan air sehingga pakan yang digunakan dengan menggunakan pakan terapung.
4.    feeding habits
Feeding habits adalah kebiasaan ikan tersebut dalam memakan makanan dan biasanya di kelompokan menjadi 3 yaitu omnivora (tumbuhan dan daging) , herbivora (tumbuhan) dan karnivora (daging).  Ikan bawal merupakan ikan yang memakan segalanya yaitu mampu memakan jenis makanan nabati dan hewani.

5.    feeding level

Feeding level adalah daya cerna (digestible) dan metaboliszible praksi dr ransum akan menurun dengan meningkatnya ransum yg dikonsumsi. nilai rata2 dr metabolizability ransum 40 – 85 %. Dikarenakan ikan bawal omnivore mempunyai metabolizability 80 % jika dia di beri pakan hewan

D.   Strategi pemberian pakan

Dalam masa larva selama 20 hari ikan bawal di beri pakan artemia ukuran 20 mm dan lebih kecil dari bukaan mulut larva bawal tersebut.  pada ukuran 20 hari sampai 45 hari pemberian menggunakan pakan tepung. Mudah dideteksi dan dimangsa larva dan benih Artemia mudah didieksi oleh larva dikarenakan warnanya yang merah dan bau yang cukup menyengat.
Pada tepung pemberian vitamin c dan telur bebek untuk membuat pakan tersebut mempunyai aroma yang menyengat sehigga pakan akan di makan semua dan lebih effisen dalam penggunakan pakan dan Mudah dicerna Pakan artemia mudah dicerna dikarenakan pakan alami dan mempunyai serat yang tidak terlalu tinggi. Dan pada pakan tepung yang mempunyai serat yang seimbang kurang dari 15 % dan hewani yang mudah dicerna dalam tubuh ikan dikarenakan omnivore lebih cepat mencerna hewani di banding nabat yang masih tersisa seratnya dalam feses. Mengandung nutrisi tinggi dan seimbang. Nutrisi yang baik untuk ikan bawal untuk larva protein 40 % dan benih ikan bawal protein 30 – 35 %.
  1. Pembenihan
  1. Penetasan di Aquarium
Penetasan telur bawal air tawar dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan 20 buah akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 30 cm; pasang tiga buah titik aerasi untuk setiap akuarium dan hidupkan selama penetasan; tebarkan tebar secara merata ke permukaan dasar akuarium; 2 – 3 hari kemudian buang sebagian airnya dan tambahkan air baru hingga mencapai ketinggian semula; 2 hari kemudian beri pakan berupa naupli artemia secukupmnya; lakukan panen pada hari ke tujuh dengan menggunakan gayung plastik; larva ini siap ditebar ke kolam penederan 1.
  1. Pemeliharaan Larva  
Larva dipelihara dalam akuarium yang sama, namun sebelumnya 3/4 bagian airnya dibuang. Padat penebaran larva 50 - 100 ekor/liter larva yang berumur 4 hari diberi pakan berupa naupli Artemia, Brachionus atau Moina. Pemeliharaan larva ini berlangsung selama 14 hari. Selama pemeliharaan larva, air harus diganti setiap hari sebanyak 2/3 bagiannya. Setelah berumur 14 hari larva siap ditebar ke kolam pendederan
  1. Pendederan
  1. Pendederan 1
Pendederan I bawal air tawar dilakukan di bak tembok dan plastik. Caranya : siapkan bak tembok atau plastik berukuran panjang 3 m, lebar 1 m m dan tinggi 0,6 m; keringkan selama 2 hari; pasang lima buah 7 buah titik aerasi; pasang 4 buah pemanas air; masukan 100.000 larva hasil dari tempat penetasan; beri pakan berupa naupli artemia sampai hari ketujuh; siphon setiap hari (bersihkan dengan selang) sisa naupli artemia yang tidak termakan; beri pakan cincangan cacing rambut yang sudah dicuci dengan air bersih; siphon setiap hari cacing yang tidak termakan; panen setelah berumur 3 minggu; seleksi benih-benih tersebut dengan ayakan seleksi. Benih yang dipanen berukuran 0,5 – 1,0 inchi.
·        
  1. Pendederan II
Pendederan kedua dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi); beri 2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.
  1. Pendederan Ikan Bawal III
Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet; panen benih dilakukan sebulan kemudian.
  1. Pembesaran
Pembesaran bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 500 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 6 - 8 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 10.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 2 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125 gram sebanyak 400 – 500 kg.









DAFTAR PUSTAKA
Ayu Kususma D, 2014. Teknik Budidaya Air Tawar. https://plus.google.com. Di Akses pada hari Minggu 19 Maret 2017 Pukul 13:21 Wita.
Elvian Permanam. 2014. Pemberian Pakan Bawal Air Tawar. https://elfianpermana010.wordpress.com. Di Akses pada hari Minggu 19 Maret 2017 Pukul 15:01 Wita.
Fitriani.2015.Bahan Baku Pembuatan Pakan. Di Akses pada hari Minggu 19 Maret 2017 Pukul 14:23 Wita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar